Artinya kalau seseorang masih ragu-ragu akan kebenaran tersebut, maka dapat dikatakan ia belum sungguh-sungguh beriman. Dan saksi di dalam kebajikan ilahi iman adalah Tuhan sendiri, yang bersaksi dengan perantaraan para nabi, dan akhirnya Tuhan sendiri menjelma menjadi manusia, yang selanjutnya karya-Nya diteruskan oleh Gereja Katolik. Tuhan juga digambarkan memiliki sifat-sifat layaknya suatu dzat atau benda. Misalnya, Tuhan Yang Maha Kasih, Tuhan Yang Maha Sempurna, atau Tuhan Yang Maha Adil. Sebenarnya, Tuhan adalah batas imajinasi manusia. Jika Tuhan masih terkatakan, terimajinasikan, atau terbetik di sanubari, maka itu bukanlah Tuhan yang sejati. Jadi Natal adalah peristiwa di mana Allah menjelma (berinkarnasi) menjadi manusia. Itulah yang dikatakan Kitab Suci. Yoh 1:14 : Firman itu telah menjadi manusia , dan diam di antara kita, …” Karena itu menurut al-Hallaj manusia dapat menjelma menjadi Tuhan atau sekurangnya mempunyai sifat ketuhanan, bukan saja pada diri Isa bin Maryam bahkan siapa saja yang mampu menfanakan dirinya ke dalam Tuhan dan baqa di dalam Tuhan ia akan menjadi Tuhan dan pada saat itu tiak ada perbedaan antara dirinya sebagai nasut (manusia) dan Tuhan Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu!”. Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya.”. Harut dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll). Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin
A. Latar Belakang Karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat kompleks, memperoleh pengetahuan yang komprehensif tentang manusia cukup sulit. Struktur tubuhnya, serta masalah yang dihadapinya, keduanya cukup rumit. Pendidikan manusia tidak hanya berarti mendidik, tetapi juga memahami hakikat manusia.
Pernyataan-pernyataanini menjadi dasar keimanan dan keyakinan umat beragama. Dengan melalui wahyu yang diberikan Tuhan, manusia dapat mengenal Tuhan; manusia mengetahui cara beribadah; dan cara memuji dan mengagungkan Tuhan. Tuhan juga memberikan sebuah petunjuk mengenai cara untuk menyembah dan beribadah kepada Tuhan.
Nas yang kita baca hari ini menyatakan secara terang-terangan bahwa Allah menjelma menjadi manusia sebagai bentuk kasih-Nya kepada manusia. Yohanes menyatakannya dengan istilah Firman yang menjadi manusia. Rasul Yohanes telah menegaskan bahwa Yesus adalah Allah dan juga ia menegaskan bahwa Yesus adalah manusia. Yesus sungguh-sungguh manusia 100%.

Manusia menjadi istimewa bukan karena manusia, tetapi karena Tuhan berinisiatif. Kedua, hendak mendamaikan manusia dengan Allah. Mendamaikan manusia dengan Allah sebenarnya secara implisit termuat dalam Kejadian 3:15, yakni keturunan dari perempuan akan meremukkan kepala ular (iblis) dengan tumitnya.

.
  • 1012srba30.pages.dev/954
  • 1012srba30.pages.dev/150
  • 1012srba30.pages.dev/817
  • 1012srba30.pages.dev/478
  • 1012srba30.pages.dev/47
  • 1012srba30.pages.dev/41
  • 1012srba30.pages.dev/78
  • 1012srba30.pages.dev/829
  • 1012srba30.pages.dev/994
  • 1012srba30.pages.dev/308
  • 1012srba30.pages.dev/499
  • 1012srba30.pages.dev/297
  • 1012srba30.pages.dev/235
  • 1012srba30.pages.dev/531
  • 1012srba30.pages.dev/910
  • tuhan menjelma menjadi manusia